"KPU tidak bisa bekerja sendiri, oleh karena itu membutuhkan bantuan dukungan termasuk dari universitas dan asosiasi keilmuan," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari di Jakarta Kamis.
Hasyim Asy'ari mengatakan terdapat 24 perguruan tinggi, Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI), Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN), hingga forum rektor yang diajak bekerja sama.
Baca juga: KPU: IKP jadi pedoman antisipasi ancaman gangguan pemilu
Baca juga: Anggota DPR soroti rencana KPU larang sosialisasi caleg dan capres
Peningkatan kapasitas personel dan kelembagaan itu, lanjut dia tentu ujungnya untuk meningkatkan kualitas kepemiluan di Indonesia.
Hasyim mengatakan KPU berharap dukungan dan bantuan yang salah satunya berupa kajian-kajian kepemiluan di sisi akademik dari perguruan tinggi dan asosiasi keilmuan.
"Kami sangat berharap atas bantuan dan dukungan supaya dalam menjalankan kepemiluan dan merumuskan kebijakan dibantu dengan terangnya sinar Ilmu pengetahuan, ini sangat penting," ujar Hasyim.
Dia tidak lupa mengajak perguruan tinggi untuk berkolaborasi dalam menyelenggarakan pemilu seperti program magang mahasiswa di bidang kepemiluan maupun mengajak mahasiswa ikut terlibat aktif menjadi anggota KPPS untuk Pemilu 2024.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022